Ayat - Ayat Cinta 2 , Novel Yang Membangun Jiwa

Assalamualaikum, 

Kisah Fahri dan Aisha selalu membuat saya terpesona, dari awal membaca novel ayat - ayat cinta 1, kemudian nonton film yang pertama dan Desember 2017 kemarin saya nonton Ayat - Ayat Cinta 2 nya sebelum membaca novelnya, saya tetap suka. Ya, saya tetap suka sama jalan cerita film, meski jauuuuh banget dengan novelnya. Dan dalam benak saya, Fahri itu tetap Fedi Nuril. Dan Aisha untuk saya adalah Dewi Sandra, entahlah bisa begini padahal kan Aisha pertama itu Rianti ya, tapi saya kok kepikirannya sama Dewi Sandra terus, mungkin karena saya memang senang sama Dewi Sandra kali yah. 

Baca : Review Film Ayat - Ayat Cinta 2



Kisah Fahri kali ini beda, pada novel pertama Fahri menjadi mahasiswa di Kairo, dan saat ini Fahri sudah menjadi peneliti tamu dan juga menjadi dosen pengganti bidang filologi di Universitas Edinburgh. Selain menjadi dosen, Fahri juga memiliki butik AFO boutique, Mini market Agnina dan juga Restoran halal Agnina, semua bisnisnya itu adalah bisnisnya bersama Aisha dan Ozan sepupunya Aisha. Dalam novelnya diceritakan bahwa Fahri sudah kehilangan Aisha yang awalnya ingin menulis buku dengan latar belakang anak - anak di Palestina. Aisha ke Palestina bersama temannya, dan teman Aisha itu sudah ditemukan tewas mengenaskan, sedangkan Aisha tak tau dimana keberadaannya. Fahri sangat merasa terpukul dan tersiksa setiap waktu, menahan kerinduannya pada ister tercinta. Berat ya Fahri rindu itu? Benar kan kata Dilan, bahwa rindu itu berat. Biarkan Dilan saja yang merindu Fahri, aku mohon. Haha! 

Fahri membeli rumah di kawasan Stoneyhill Grove bersama orang Turki yang pernah ia selamatkan dulu, paman Hulusi. Fahri bertetangga dengan berbagai agama, ada yang yahudi dan juga kristen. Tetangga - tetangga nya itu ada juga yang melabeli Fahri sebagai teroris, Ya Keira dan Jason anak dari nyonya Janet. Fahri tidak marah meski dilabeli monster, baginya ini adalah teguran untuknya agar lebih baik lagi untuk menjadi seorang muslim. Ada juga Brenda dan nenek Catarina yang selalu Fahri bantu semampunya, ini untuk membuktikan bahwa islam mengajarkan yang baik, Fahri ingin menghapus semua tuduhan padanya, pada Islam agamanya. Sampai - sampai Keira dan Jason ia biayai sekolahnya, nenek Catarina pun ia belikan rumah, betapa dermawannya Fahri. Terlebih ia berdoa pada Allah Swt bahwa semua amalan dan kebaikannya ini untuk Aisha, supaya Aisha selalu selamat dimanapun ia berada.

Fahri juga memenuhi semua kebutuhan Misbah, kawan lamanya ketika di Mesir. Fahri juga memberikan perlindungan pada Sabina, seorang tuna wisma. Duh betapa baiknya Fahri.
Fahri mulai dirundung kegalauan tingkat dewa kali ya ketika gurunya Syeikh Usman datang dan ingin menjodohkan Fahri dengan cucunya, Yasmin. Fahri mendadak kalang kabut, yang ada dipikirannya adalah Hulya, karena Hulya gesture nya hampir mirip Aisha apalagi ketika memainkan biola.


Novel Ayat - Ayat Cinta  2  dengan cover edisi terbaru, photo by : Tian lustiana 

Banyak sekali permasalahan Fahri yang membuatnya selalu tetap berusaha menjadi muslim yang baik. Termasuk permasalahannya dengan Baruch yang mengajak debat tentang amalek, isu palestina dan tentang Islamofobia. Hingga akhirnya Fahri pun menyiapkan segala materi untuk debatnya. Puncak debat ketika Fahri diundang dalam Oxford Debating Union yang membahas seputar isu agama. 

Kira - kira Aisha bakalan ketemu Fahri lagi ga yah? Apakah fahri bakalan nikah sama Yasmin ataukah sama Hulya? Menurut saya, novelnya jauh lebih menarik dibandingkan filmnya. Meski saya akui filmnya juga keren, akan semakin keren jika filmnya dibuat mirip seperti novelnya. 

Dalam novelnya ini, saya bukan hanya puas dengan ending Fahri dan Aisha (meski tetep engga suka sama face off yang dilakukan Sabina). Dalam novel ini saya banyak mendapatkan tentang nasehat Islam, dakwah kontemporer. Novelnya kang Abik emang selalu keren,menjelaskan tentang definisi cinta sejati yang sesungguhnya. 

Untuk tema novel Ayat - ayat cinta 2 ini menurut saya sih sangat relevan dengan kondisi umat islam pada masa sekarang. Islam itu adalah agama yang memberikan rahmat bagi seluruh alam. Sudah jadi rahasia umum bahwa Islam itu ditakuti negara barat karena isu terorisme nya, dalam novel ini Fahri mengalami hal serupa. Pokoknya ini novel berbobot banget deh,menurut saya. 
“Dalam catatan sejarah, orang yg masuk Islam karena kelembutan budi itu jauh lebih banyak dibandingkan karena peperangan. Terbukanya kota Mekkah dan berbondong-bondongnya penduduk masuknya masuk Islam itu karena halus budinya Rasulullah saw. Tidak ada adu pedang dalam penaklukan kota Mekkah yang sangat bersejarah tersebut. Itu adalah penaklukan dengan kebesaran jiwa dan akhlak Rasulullah saw.” (halaman 133)
Deskripsinya pun sangat detail, kang Abik ini sempurna menampilkan penggambaran latarnya, jadi ketika membaca saya bisa membayangkan. Seakan langsung masuk bersama Fahri, eaaa.
Setiap kejadian sudah bisa saya bayangkan, ketika paman Hulusi marah karena lamarannya ditolak Sabina pun udah bisa saya bayangkan bagaimana marahnya paman Hulusi. 
Penjelasan ketika mobilnya Fahri memasuki Princes St dan bergerak ke arah barat itu sudah bisa saya bayangkan, sejurus kemudian mobil Fahri belok kesini dan kesitu, sangat detail sekali. Bahkan penampilan Fahri pun dijelaskan dengan sangat detail.
Setiap novel kang Abik, tokohnya itu hidup. Karena tokoh diceritakan dengan sangat detail sekali, jadi sebagai pembaca saya benar - benar bisa membayangkan sosok Fahri. Dan bukan hanya tokoh utama, tokoh pembantu pun diceritakan dengan sangat detail jadi nyata sekali keberadaannya. Seperti yang diceritakan bahwa Hulya dan fahri menikah dan memiliki anak bernama Umar Al faruq, disini saya bisa bayangin wajahnya Umar karena Kang Abik menjelaskan dengan detail. Dan hal lainnya yang saya yakin ga akan nyesel baca novelnya ini.
Photo by : Searching google, novel ayat - ayat cinta 2 edisi cover lama
 
Banyak sekali kelebihan novel ini, ada banyak unsur sejarah yang bisa saya pelajari disini. Kejadiannya pun detail diceritakan. Sejarah yang menjelaskan ketika kelompok Yahudi ekstrem, sejarah tentang twining tea, sejarah London gazete sampai sejarah school of Divinity of Edinburgh juga dijelaskan. 

Bukan sekedar novel
Menurut saya, novel ayat - ayat cinta 2 ini bukan sekedar novel tapi juga media dakwahnya sang penulis, kang Abik. Karena selama saya membaca novel ini saya serasa diberi banyak nasehat dan dakwah yang menggugah jiwa. Tentang imam yang bacaannya salah kemudian dikoreksi oleh Fahri, tentang menjawab salam kepada non muslim, tentang muslim yang menjual khamer, tentang muslim yang meminta - minta, tentang shalat jama' ketika dalam perjalanan pun diulas lengkap, hingga masalah transpalantasi organ tubuh pun dijelaskan dan diberikan referensi dengan jelas. 

Saya bilang sih, membaca novel ini semacam penyucian jiwa gitu, nasihat ulama dijelaskan dengan jelas disini, pantas saja ya tagline novelnya itu " novel pembangun jiwa". 

“Masuklah menjadi bagian dari orang-orang yang berjalan kembali menuju Allah, segera! Jangan menunggu hingga jalan itu tidak dapat dilalui, atau tidak ada lagi orang yang memberi petunjuk ke jalan itu. Tujuan itu datang ke bumi yang sempit dan pasti musnah ini bukan sekadar untuk makan, minum, bersetubuh, atau berfoya-foya semata. Perilaku seperti itu bukan yang dikehendaki oleh Allah dan diajarkan oleh Nabi-Nya yang paling mulia, Muhammad Saw.!” (halaman146)

“Seandainya kita tidak mengenal Allah, lantas bagaimana kita dapat menyembah-Nya, memuji-Nya, dan meminta pertolongan kepada-Nya?” (halaman 147)
Dan ini kutipan novel ayat - ayat cinta 2 favorite saya : 
“Aku ingin cintaku kepada Aisha seperti bunga-bunga makrifat di hari para orang-orang saleh (salehin)dan para nabi. Bunga-bunga makrifat yang tumbuh dari kalimat-kalimat thayibah yang akarnya menghujam ke bumi dan buahnya rimbun di langit. Bunga-bunga makrifat itu tak pernah layu, selalu mekar sepanjang musim. Bunga-bunga makrifat itu begitu indah, keindahannya hanya bisa ditangkap oleh mata batin para pecinta sejati. Bunga-bunga makrifat itu menguapkan aroma keharuman yang menyegarkan ruh, menyegarkan pikiran, jiwa dan raga. Aku ingin cintaku kepada Aisha seperti itu, paman.” (halaman 227-228)
Penasaran? baca deh novelnya. Untuk yang sudah nonton filmnya dan baru baca novelnya sekarang? wajib baca karena disini bakalan liar imajinasinya, membayangkan sesuatu yang memang tidak ada dalam filmnya, keren!! 

  • Judul                : Ayat-Ayat Cinta 2
  • Penulis             : Habiburrahman El Shirazy
  • Penerbit           : Republika
  • Tebal                : 697 
  • Terbit               : November 2015
  • ISBN                  : 978-602-0822-15-0



Wassalam, 
Bandung, 02 Februari 2018 







Posting Komentar

16 Komentar

  1. suka pisan sama karakter Aa Fahri, semuanya dijelasin secara logis berdasarkan aturan Islam. Keren emang Kang Abik ini.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Bener, selain baca novel kita juga bisa belajar banyak

      Hapus
  2. Harus baca novelnya ini mah, film nya sih gak tertarik heeh

    BalasHapus
    Balasan
    1. Cus mi baca, filmnya juga bagus sih menurut saya

      Hapus
  3. Too good to be true Fahrinya euy...tapi namanya fiksi mah bebaskeun

    BalasHapus
  4. Belum bacaaa...dan dalam rencana membaca.
    Tapii...
    Kenapa endingnya nikah sama Hulya juga?
    Poligami?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya kan Aisha nya tidak diketemukan jadi Fahri akhirnya menikahi Hulya

      Hapus
  5. Fahri adalah tipe pria idaman semua wanita ya teh, sayangnya poligami hahaaa kalau nggak mah aku juga udah naksir :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya bener, idaman banget yaaaa? love love deh

      Hapus
  6. baca ini jadi inget sudah lama gak baca novel sampai tamat hehe..

    BalasHapus
  7. Sepertinya banyak pesan di novel ini ya, teh. Sebenarnya suka sih sama novel islami apalagi banyak kutipan. Tapi karena tentang poligami jadi kurang interest hmmm ya sekedar tahu ceritanya saja hehe...

    BalasHapus
    Balasan
    1. sebenarnya novel ini bukan tentang polihami loh, karena poligaminya gak banyak dibahas, itulah kadang orang suka nilai dari luarnya saja hehe

      Hapus
  8. Belum bacaaa dan belum nontooon hehehe ^_^

    BalasHapus

Terimakasih sudah berkunjung, jika berkenan silakan sematkan komentarnya yah.