Dua Masa di Mata Fe - Dyah Prameswarie

Dua Masa di Mata Fe - Dyah Prameswarie . Novel yang berlatarkan kerusuhun Mei - 1998. Dalam novel ini, saya terasa jelas berada dalam peristiwa itu, visualisasinya sangat detail, sehingga saya bisa merasakan bagaimana getirnya dan kelamnya peristiwa itu. 

Novel yang bercerita tentang kilas balik masa - masa kelam yang dialami Fe, ketakutan Fe yang menggebu ketika Christie dekat dengan seorang lelaki bernama Fathir, hingga Fe kembali mengingat seseorang pemuda di masa lalunya, kenangan yang enggan ia kenang kembali. 
 


Malam itu, bulan Mei 1998 dimana kerusuhan terjadi. Hampir semua keluarga keturunan Tionghoa mengalami bingung dan khawatir. Begitu pun dengan keluarga Asen yang juga bingung apakah harus berangkat malam itu juga ataukah menunggu besok. 
 
Kedua anak Asen, Edric dan Fe memaksa untuk segera berangkat malam itu juga, namun sang ayah menolaknya dan malah memilih cara lain, memilih menulis rolling dor bengkelnya dengan tulisan "Rumah/Bengkel Pribumi". 
 
Tapi malang, kerusuhan tidak dapat dihindari. Pemuda - pemuda masuk ke Bengkel Asen, merampok serta membunuh Asen dan Edric.  Bukan hanya itu, kebiadaban mereka disertai dengan pemerkosaan terhadap Padma, isteri Asen. kemudian dibunuh. Tak terbayangkan betapa kelam dan getirnya peristiwa itu, hingga membayangkannya saja enggan apalagi mengingatnya. 

Fe? Bagaimana dengan Fe? Apakah Fe selamat? 
Nasib Fe bisa dikatakan beruntung, meski dengan luka yang menganga dalam hatinya. Fe disembunyikan ayahnya dalam bagasi mobil Corolla, sang ayah pun menyertakan sebuah kotak harta kepada Fe. 

Mobil Corolla dilarikan seorang pemuda, Raish. Pemuda yang terlibat dalam kerusuhan malam itu, malam yang penuh luka bagi Fe. Raish sebenarnya tak mau terlibat, ia hanya dipaksa untuk ikut. Raish tak pernah menyangka kerusuhan malam itu berakhir tragis dan mengubah nasib Raish. 

Raish menemukan Fe tergeletak dengan lemas tanpa daya di bagasi sambil memeluk kotak yang berisi harta peninggalan sang ayah, Asen. Tak ada pilihan, Raish pun membawa Fe ke rumah Ambu nya di Puncak, dan disarankan untuk mengantarkan Fe ke rumah kakek - neneknya, di Surabaya. 
 

Penulis            : Dyah Prameswarie
Penerbit          : Mokamedia
Tahun Terbit   : 2014

ISBN              : 9797958728
Jumlah Hal     : 224 hlm Halaman
 
Perjalanan ke Surabayanya apakah mulus? 
Tidak, Raish dan Fe melakukan perjalanan yang tidak semulus diharapkan. Banyak halangan yang mereka hadapi, namun ini justru membuat mereka semakin dekat. Dalam takut, Raish belum beranikan diri mengatakan siapa dirinya yang sebenarnya, terbayang apa yang akan Fe lakukan dan rasakan jika tahu bahwa Raish adalah orang yang terlibat dalam kerusuhan yang menewaskan keluarganya. 
 
Apa yang akan Fe rasakan? LUKA, luka yang masih menganga ditambah luka lagi. Duh saya aja yang bacanya sambil merasakan kepedihan hati Fe.  

Keren sekali teh Dydie yang berani ambil latar belakang kerusuhan Mei 1998 ini dengan visualisasi yang keren (pake banget). Dengan gaya bahasa yang ringan dan sangat mudah dipahami. 

Penasaran sama kisah Fe dan Raish? Apakah Raish akan ditangkap Polisi di Surabaya? Sila baca sendiri saja.

 

With Love,

Iyang

 

 

Posting Komentar

0 Komentar